Alat Musik Keyboard

Keyboard adalah salah satu alat musik yang dimainkan seperti piano, hanya kibor bisa memainkan beragam suara, seperti terompet, suling, gitar, biola, sampai perkusi-perkusian. Dengan kibor, kita juga bisa bermain layaknya sebuah band. Dengan kibor, kita juga bisa bermain seperti kita bermain organ atau piano dan lebih praktis karena lebih mudah dibawa ke mana-mana. Perbedaan yang pasti dari pada keyboard dengan piano adalah bahwa keyboard selalu menggunakan listrik , sehingga lebih dimungkinkan apabila suaranya diperbesar dengan pengeras suara . Piano akustik menngunakan material senar dan hammer stick ( batang palu ) kecil yang dibungkus cushion leather ( busa dan kulit ) dan mengandalkan resonansi dan gema yang muncul dari dentuman atau getaran besi senar ke arah besi batangan dan kayu ebony dan memancarkan suara ke seluruh penjuru ruangan . Model perkawinan keyboard dan piano adalah electric piano ( dengan teknologi digital elektronik ) dan sintesa suara piano yang memiliki tingkat kemiripan dan kualitas tinggi. Para pemusik sendiri lebih suka untuk mengelompokkan nya dalam caranya menghasilkan suara. Ada chordophone di mana dawai-dawai diketuk hingga bergetar dan menimbulkan suara. Ini masuk dalam kelompok piano. Kemudian aerophone di mana tabung-tabung dilewati udara yang getarannya menghasilkan suara. Di dalamnya adalah kelompok organ. Terakhir adalah electrophone di mana gelombang listrik digetarkan untuk menghasilkan suara. Instrumen piano elektrik, organ elektrik merupakan contoh.


SEJARAH
Instrumen Keyboard (kibor: dalam banasa indonesia) ini sudah ada sejak zaman kuno. Tidak jelas awalnya yang tepat. Dalam tangga nada Barat yang disebut diatonis, tonal terbagi dalam 12 nada. Ada nada penuh dan ada nada semi-tone. Pada instrumen kibor kedua kelompok nada ini biasa dibedakan dengan kunci berwarna terang dan untuk semi-tone. Susunan deret kunci yang chromatic (mencakup 12 nada) muncul di Eropa pada abad ke-14.
Pada awal kemunculannya bilah-bilah masih dalam ukuran sangat lebar. Satu bilah bisa beberapa sentimeter lebarnya hingga tidak banyak nada harmoni bisa dihasilkan. Baru pada abad ke-16, 200 tahun lamanya, muncul pembakuan lebar bilah. Satu oktaf sebanyak 12 bilah dibuat totalnya selebar 16,5 sentimeter. Ini artinya nada diatonik bisa dicakup dalam lebar satu tangan hingga musik harmonik bisa dihasilkan. Pada perkembangan ini juga inovasi kunci putih dan hitam diciptakan.
Pada abad 15 diciptakan instrumen musik berdawai dengan dibunyikan melalui petikan, munculah harpsichord. Harpsichord ini terus berkembang pada abad ke-17 dan ke-18. Suatu teknik membunyikan dawai kembali dikembangkan dengan alat pukul kecil yang bekerja. Akibatnya pukulan pada bilah kunci bisa dilakukan pelan dan keras. Pelan dalam bahasa Italia adalah piano dan keras adalah forte. Instrumen inovasi baru itu sangat populer karena volume nada bisa diatur dengan keras lemahnya memanipulasi papan kunci. Nama alat itu pun menjadi pianoforte. Lama kelamaan diringkas menjadi piano.
Instrumen kibor ini yang memungkinkan berkembangnya musik barat dengan spektrum harmoni yang bisa dikatakan tidak tertandingi oleh aliran musik lain di bumi ini. Komposisi orkes simponi berasal dari kemampuan piano menghasilkan nada-nada harmonik.
Kibor elektronik baru muncul pada abad ke-20. Dipasarkan pertama kali oleh Laurens Hammond di Amerika Serikat 1935. Sejak itu mulai berkembang instrumen yang sekarang ini menjadi rajanya alat musik. Suara orkes simponi pun dengan puluhan instrumen bisa dihasilkan oleh satu kibor saja.

TIPS BIKIN LAGU

Seiring perkembangan musik Indonesia saat ini banyak bermunculan band band baru dan ber lomba-lomba memamerkan lagu-lagu ciptaan mereka sendiri. Nah.. MUSIK KITA disini akan sedikit memberikan tips-tips membuat lagu bagi kawan-kawan MUSIK KITA yang ingin mencoba membuat lagu sendiri.

                              BERIKUT  BEBERAPA CARA MEMBUAT LAGU YANG BAIK:

 
1. Coba dengarkan musik sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, anda akan memiliki banyak referensi untuk modal membuat lagu sendiri

2. Biarkan lagu itu menceritakan isi hatimu yang ingin anda ceritakan ke orang/ke diri sendiri..(musik tuh harus punya nyawa).
3. Cari tau sampe dimana tingkat musikalitas anda…mencoba membuat lagu.. lalu mengkategorikannya ke dalam musik2 yang berada di sekitar anda! apakah anda berada dijalur mainstream atau indie.
4. Jangan miskin tema. Anda bisa ambil referensi dari band atau artis lain.
5. Jangan selalu ngikutin band-band yang udah gede. Komersil bukan berarti anda harus ikut-ikutan band lain. Tapi untuk mulai dari band referensi juga gak apa-apa.
6. Jangan selalu ngikutin lagu-lagu yang lagi ngehits.
7. Kombinasi personil harus ada yang ditonjolkan. Misalnya kalo gitaris anda jago, anda tonjolin sedikit kemampuan gitaris anda.
8. Kalo udah punya musik yang unik, lirik jangan sampai lemah.
9. Jangan berpikir tipikal. Contoh, loe pikirin lagu yang disukai anak2 kuliah itu yang seperti apa yah? Yang disukai ibu-ibu rumah tangga kayak apa yah?
10. Jangan membuat lagu yg terlalu idealis, yang cuma anda doang yang ngerti, ngga mikirin orang lain.
11.  Jangan sekali-kali mengartikan lagu bagus itu sebagai lagu yang dipenuhi berbagai instrumen. Cuma dengan gitar pun lagu bisa terdengar bagus. Ingat, bagus bukan berarti rame. Bukan juga berarti juga kaya bunyi.
12. Jangan takut mendengar kritikan orang pada lagu Anda. Kritikan itu justru bisa dijadikan modal untuk membuat lagu anda menjadi bagus.(dari berbagai sumber)